Uji latihan
pembebanan jantung? Mungkin sebagian dari kita berkerut apa arti dari kalimat
tersebut? Lalu dengan apa jantung di uji? Apakah dengan menaruh benda berat di
atas jantung? Ataukah dengan melakukan aktivitas fisik yang dapat membebani
jantung?
Pada
dasarnya uji latihan pembebanan jantung merupakan suatu langkah yang dilakukan
untuk meningkatkan curah jantung, peningkatan tekanan darah arterial,
peningkatan tahanan di perifer dan penurunan tahanan seluruh tubuh, yang mana bila
terdapat gangguan suplai darah ke otot jantung maka sewaktu tes atau saat
pemulihan akan terlihat adanya perubahan pada rekaman irama jantung (EKG).
Dimana
tujuan dari uji latihan pembebanan jantung ini untuk menegakkan suatu diagnosa
penyakit jantung koroner, memonitor penyakit jantung, dipakai dalam penilaian
hasil pengobatan seperti pemasangan cincin (PTCA) atau pencangkokan pembuluh
darah (CABG) dan mengevaluasi program latihan fisik.
Apakah
setiap orang dapat melakukan uji latihan ini? tentu saja tidak, pada penderita
kematian jaringan otot jantung akut kurang 5 hari tidak bisa melakukan ujian
ini, begitu juga dengan penderita yang mengalami nyeri dada yang belum stabil,
gangguan irama jantung yang tidak terkontrol, gagal jantung konegstif,
peradangan pada otot jantung dan adanya infeksi yang masih akut. Baca Juga: Pengobatan Terbaik Untuk Penderita Hipertensi
Lalu,
bagaimana cara menguji latihan pembebanan jantung ini? pada umumnya uji latihan
jantung ini menggunakan treadmil dan ergocycle test. Dari kedua cara tersebut
mana yang lebih baik? Sebenarnya kedua test ini mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Tapi secara umum ergocycle test lebih unggul dari treadmil dimana pada
ergocycle test lebih murah, memerlukan ruangan yang kecil, tidak berisik waktu
uji dan memiliki resiko kecelakan yang rendah (Pada treadmil memiliki potensi
jatuh apabila pasien kehilangan keseimbangan saat test).
Sedangkan
persiapan dan pelaksanaan uji latih pembebanan jantung terbagi menjadi 2
tahapan, yaitu: saat penjadwalan tes dan pelaksanaan tes. Dimana:
Saat penjadwalan test :
satu jam sebelum test, pasien harus berada di ruang test dengan menggunakan
pakaian yang longgar, tidak melakukan kegiatan yang berat delapan jam sebelum
tes, pasien dianjurkan untuk berpuasa hanya dua jam sebelum tes, tidak merokok,
minuman alkohol maupun kopi dan malam sebelum tes, pasien harus tidur
secukupnya agar saat tes kondisi pasien segar.
Saat pelaksanaan test :
menentukan bersama dokter/perawat dalam merencanakan metode yang digunakan pada
saat tes, biasanya anda akan diminta untuk berbaring dimana akan dipasang 10
elektroda pada tubuh anda, anda akan diukur tekanan darah, anda akan diajari
cara berjalan di atas treadmil (jika pilihan metode treadmil), lalu anda akan
diminta untuk mencoba berjalan di atas treadmil yang dimulai dengan kecepatan
rendah, akan dinilai perubahan irama jantung dan keluhan anda selama tes.
Biasanya,
tidak semua penderita dapat menyelesaikan uji latihan pembebanan jantung ini,
dimana apabila anda tidak mampu menyelesaikan uji ini maka anda akan diminta
untuk berhenti melakukan uji latihan pembebanan jantung ini. lalu, apa saja
yang dapat menghentikan tes uji latihan ini?
Indikasi
penghentian tes uji latihan pembebanan
jantung adalah: timbul nyeri dada yang hebat, sesak nafas, nyeri pada
persendian kaki/ panggul, lelah, pada pengukuran darah tekanan diastolik
(bagian bawah) diatas 115 mmHg atau terjadi hipotensi (tekanan darah rendah)
tekanan siastolik (bagian atas) turun melebihi 15 mmHg, terdapat perubahan
irama jantung yang serius dan timbul tanda-tanda yang memburuk seperti pucat,
kebiruan serta tangan dan kaki terasa dingin.
0 Response to "Jawab Tuntas Uji Latihan Pembebanan Jantung"
Posting Komentar