Pemasangan
alat pacu jantung—bagi Anda yang disarankan untuk dipasangi alat pacu jantung
(Pace Maker), mungkin bertanya-tanya apakah alat pacu jantung tersebut? Apa
tujuannya? Bagaimana cara pemasangannya? Dan apa efeknya jika dipasangi pace
maker tersebut?
Pacu
jantung buatan adalah seperangkat alat elektronik yang digunakan untuk
menimbulkan denyut jantung ketika sistem konduksi jantung gagal atau tidak
dapat diandalkan.
Apa tujuan
pemasangan pacu jantung buatan (pace maker) tersebut? tujuannya adalah: untuk
memberikan implus listrik extrinsic (rangsangan listrik dari luar) sehingga
terjadi depolarisasi ( perubahan muatan ion di dalam sel dari negatif menjadi
positif) dan urutan kontraksi yang benar.
Dimana
ada empat indikasi penderita yang disarankan untuk dilakukan pemasangan alat
pacu jantung buatan (pace maker): penderita dengan sick sinus syndrome dengan
sinkop (pingsan0, penderita yang ditemukan adanya A.V Blocks pada rekaman
jantungnya (EKG), penderita dengan ypersensitif carotid sinus syndrome dan
refraktori takhidisritmias yang tidak respon dengan obat atau kardioversi.
Adapun
komponen dari alat pacu jantung buatan ini adalah: baterai, lead sistem
(berfungsi mengirimkan implus listrik dari miokard), sistem electrode unipolar,
sistem electrode bipolar dan pulse generator (box pengontrol pace maker).
Alat
pacu jantung buatan ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu: TPM (Temporatory pace
maker atau alat pacu jantung sementara) dan PPM (Permanen pace maker atau alat
pace jantung permanen/menetap).
Lalu
apa perbedaan memakai alat pacu jantung sementara (TPM)? Dan memakai alat pacu jantung permanen (PPM)? Perbedaan
keduanya adalah:
Pada
pemasangan alat pacu jantung sementara: dipasang pada situasi emergensi atau
untuk profilaksis, waktu penggunaan kurang dari 30 hari, alat pulse generator
diletakkan di luar tubuh dan rute pemasangan elektrode pada: transcutaneous,
transthorasik epikardial dan transvenous endokardial.
Sedangkan
alat pacu jantung permanen/menetap (PPM): dipasang pada keadaan tertentu yang
sudah pasti, digunakan seumur hidup, kabel electrode dipasang pada endocardium
atau epicardium, pulse generator ditanam dibawah kulit pada subclavicula kanan
atau kiri dan atau pada dinding perut
dan rute pemasangan elektrode: transvenus endokardial dan epakardial.
Komplikasi
karena pemasangan pace maker adalah: pneumothoraks, miokardial perforasi
(adanya peradangan/infeksi pada otot jantung), aritmia ventrikel (gangguan
irama jantung pada ventrikel), infeksi, perdarahan dan pace maker syndrome
(tekanan dara renda, kelemahan, JVP meningkat dan timbul fatique (bintik-bintik
dikulit).
Adapun
komlikasi berhubungan dengan fungsi pace maker:
1. Kegagalan
pacing yang disebabkan oleh: baterai lemah, salah memasang kabel, kabel rusak
atau putus, salah menyambungkan kabel, generator lemah dan terlalu responsif.
2. Kegagalan
capture yang disebabkan oleh: salah menempatkan kabel, baterai lemah, voltase
pacing dibawah three capture, salah sambung, kabel atau lead putus dan
perforasi ventrikel.
3. Salah
pengertian pace maker dapat menabrak irama intrinsic pasien sendiri yang
disebabkan oleh: sensivitas terlalu tinggi, baterai lemah, salah posisi lead,
kabel putus, pulse generator lemah dan insulasi lead/kabel putus atau patah. Baca Juga: Jawab Tuntas Perihal Bedah Jantung
sekarang sudah ada alat pacu jantung dengan ukuran kecil loh. jadi nyaman tau.
BalasHapus