Membaca
hasil EKG— pada pelajaran sebelumnya kita telah belajar cara membaca irama
jantung. Pada kesempatan kali ini kita akan melihat gambaran irama jantung.
Baik irama jantung yang normal maupun gambaran irama jantung yang tidak normal.
Gambaran
Irama Jantung:
1. Gambaran
Sinus Takikardia (ST):
Irama: Teratur
Frekwensi: 100-150 x/menit
Gelombang P: Normal, setiap
gelombang P selalu diikuti gelombang QRS dan T.
Interval PR: Normal (0,12 –
0,20 detik)
Gelombang QRS: Normal (0,06
– 0,12 detik).
2. Gambaran
Sinus Bradikardi (SB):
Irama: Teratur
Frekwensi: Kurang dari 60
x/menit
Gelombang P: Normal, setiap
gel P selalu di ikuti gelombang QRS dan T
Interval PR: Normal (0,12 –
0,20 detik)
Gelombang QRS: Normal (0,06 –
0,12 detik)
3. Gambaran
Sinus Arrest:
Irama: Teratur, kecuali pada
yang hilang
Frekwensi: Biasanya kurang
dari 60x/menit
Gelombang P: Normal, kecuali
pada yang hilang
Interval PR: Normal, kecuali
pada yang hilang
Gelombang QRS: Normal (0,06 –
0,12 detik)
4. Gambaran
Ekstrasistol Atrial (AES/PAB/PAC):
Irama: Tidak teratur, karena
ada irama yang timbul lebih awal
Frekwensi: Tergantung irama
dasarnya
Gelombang P: bentuk berbeda
dari irama dasarnya
Interval PR: Normal atay
memendek
5. Gambaran
Takikardia Atrial (PAT):
Irama: Teratur
Frekwensi: 150 – 250 x/menit
Gelombang P: Sukar dilihat,
kadang terlihat, tetapi kecil
Interval PR: Tidak dapat dihitung
atau memendek
Gelombang QRS: Normal (0,06 –
0,12 detik)
6. Gambaran
Flutter Atrial (AFI):
Irama: Biasanya teratur,
bisa juga tidak
Frekwensi: Bervariasi (Bisa
normal, lambat atau cepat)
Gelombang P: Tidak normal,
seperti gigi gergaji, teratur dan dapat dihitung
Interval: Tidak dapat dihitung
Gelombang QRS: Normal,
tetapi tidak semua gel QRS mengikuti gelombang P, sehingga pada flutter atrial
sering disertai blok 2: 1, 3:1 atau 4:1.
7. Gambaran
Atrial Fibrasi (AF):
Irama: Tidak Teratur
Frekwensi: Bervariasi (bisa
normal, lambat atau cepat)
Gelombang P: Tidak dapat
diidentifikasikan, sering terlihat keriting
Interval PR: Tidak dapat dihitung
8. Gambaran
Irama Junctional (JR):
Irama: Teratur
Frekuensi: 40-60 x/menit
Gelombang P: Terbalik
didepan, di belakang atau menghilang
Interval PR: Kurang dari
0,12 detik atau tidak dapat dihitung
Gelombang QRS: Normal (0,06 –
0,12 detik)
9. Gambaran
Ekstrasistol Junctional (JES/PJB/PJC)
Irama: Tak teratur karena
ada irama yang timbul lebih awal
Frekwensi: Tergantung irama
dasarnya
Gelombang P: Tidak ada atau
tidak normal, sesuai dengan letak impuls
Interval PR: Tidak dapat dihitung
atau memendek
Gelombang QRS: Normal (0,06 –
0,12 detik)
10. Gambaran
Takikardi Junctional (JT)
Irama: teratur
Frekwensi: Lebih dari 100
x/menit
Gelombang P: Tidak ada/ada
terbalik di depan atau di belakang gel QRS
Interval PR: Tidak dapat dihitung
atau memendek
Gelombang QRS: Normal (0,06 –
0,12 detik)
11. Gambaran
Ekstrasistol Supraventrikel (SVES)
Irama: Tidak teratur karena
ekstrasistol yang timbul lebih awal
Frekwensi: Tergantung irama
dasar
Gelombang P: Tidak ada atau
kecil (timbul lebih awal)
Interval PR: Tidak ada atau
memendek
Gelombang QRS: Normal (0,06 –
0,12 detik)
12. Gambaran
Takikardi Supraventrikel (SVT)
Irama: Teratur
Frekwensi: 150 – 250 x/menit
Gelombang P: Tidak ada atau
kecil
Interval PR: Tidak ada atau
memendek
Gelombang QRS: Normal (0,06 –
0,12 detik)
13. Gambaran
Irama Idioventrikuler (IVR)
Irama: Teratur
Frekwensi: 20-40 x/menit
Gelombang P: Tidak ada
Interval PR: Tidak ada
Gelombang QRS: Lebar, lebih
dari 0,12 detik
14. Gambaran
Ventrikel Fibrilasi (VF):
Irama: Tidak teratur
Frekwensi: Lebih dari 350
x/menit sehingga tidak dapat dihitung
Gelombang P: Tidak ada
Interval PR: Tidak ada
Gelombang QRS: Lebar dan
tidak teratur
15. Gambaran
Blok Sinoatrial (SA BLOCK):
Irama: Teratur, kecuali pada
gelombang yang hilang
Frekwensi: Umumnya kurang
dari 60 x/menit
Gelombang P: Normal, dan hilang
pada saat terjadi blok
Interval PR: Normal dan hilang
pada saat terjadi blok
Gelombang QRS: Normal (0,06 –
0,12 detik)
16. Ekstrasistol
Ventrikel (VES/PVB/PVC)
Irama: Tidak teratur karena
ada irama yang timbul lebih awal
Frekwensi: Tergantung irama
dasar
Gelombang P: Tidak ada
Interval PR: Tidak ada
Gelombang QRS: Lebar, lebih
dari 0,12 detik
17. Gambaran
Ventrikel Takikardi (VT):
Irama: Teratur
Frekwensi: Lebih dari
100-250 x/menit
Gelombang P: Tidak ada
Interval PR: Tidak ada
18. Gambaran
Blok Atrioventrikuler (AV Block) Derajat 1:
Irama: Teratur
Frekwensi: umumnya normal
antar 60-100x/menit
Gelombang P: Normal
Interval PR: memanjang, lebih
dari 0,20 detik
Gelombang QRS: Normal
(0,06-0,12 detik)
19. Gambaran
Blok Atrioventrikuler (AV Block) derajat 2 tipe mobitz 1
Irama: Tidak teratur
Frekwensi: Normal atau
kurang dari 60x/menit
Gelombang P: Normal, tetapi
ada satu gel P yang tidak diikuti gel QRS
Interval PR: Makin lama
makin panjang sampai ada gel P yang tidak diikuti gel QRS, kemudian siklus
makin panjang
Gelombang QRS: Normal
(0,06-0,12 detik)
20. Gambaran
Blok Atrioventrikuler (AV Block) derajat 2 tipe mobitz 2
Irama: Umumnya tidak
teratur, kadang bisa teratur
Frekwensi: Umumnya lambat
kurang dariu 60x/menit
Gelombang P: Normal, tetapi
ada satu atau lebih gel P yang tidak diikuti gel QRS
Interval PR:
Normal/memanjang secara konstan
Gelombang QRS: Normal
(0,06-0,12 detik)
21. Gambaran
Blok Atrioventrikuler derajat 3 (Total AV Blok)
Irama: Teratur
Frekwensi: Kurang dari
60x/menit
Gelombang P: Normal, tetapi gel
P dan gel QRS berdiri sendiri-sendiri sehingga gelombang P kadang diikuti gel
QRS kadang tidak
Interval PR: Berubah-ubah
Gelombang QRS: Normal atau
memanjang lebih dari 0,12 detik
22. Gambaran
Right Bundle Branch Block (RBBB):
Irama: Teratur
Frekwensi: umumnya normal
antara 60-100x/menit
Gelombang P: Normal, setiap
gel P selalu diikuti gel QRS dan T
Interval PR: Normal
Gelombang QRS: Lebar ( lebih
dari 0,12 detik)
Ada bentuk rSR (M Shape) di
V1 dan V2
Gelombang S lebar dan dalam
lead I, II dan AVL, V5 dan V6
Perubahan ST segmen dan
gelombang T di V1 dan V2
23. Gambaran
Left Bundle Branch Block (LBBB):
Irama: Teratur
Frekwensi: umumnya normal antara 60-100x/menit
Gelombang P: Normal, setiap gel P selalu diikuti gel QRS
Interval PR: Normal
Gelombang QRS: Lebar ( lebih dari 0,12 detik)
Ada bentuk rSR (M Shape) di V5 dan V6
Gelombang Q lebar dan dalam lead V1 dan V2
Perubahan ST segmen dan gelombang T di V5 dan V6
Dipertemuan selanjutnya kita akan mempelajari cara menentukan Axis Jantung
Dipertemuan selanjutnya kita akan mempelajari cara menentukan Axis Jantung
0 Response to "Cara Membaca Gambaran EKG Yang Normal Dan Yang Ada Kelainan"
Posting Komentar