Banyak
yang beranggapan bahwa perubahan pada rekam jantung atau Ekg dikarenakan
berbagai jenis penyakit jantung, padahal faktanya tidak demikian. Perubahan
rekam jantung (EKG) bisa juga disebabkan oleh bukan karena penyakit jantung.
Beberapa
perubahan rekam jantung bukan karena penyakit jantung, diantaranya adalah:
gangguan elektrolit, hipotermia, obat-obatan, penyakit paru, penyakit sistem
saraf sentral dan aktifitas atletik.
Pada
kesempatan kali ini marilah kita pelajari perubahan ekg yang disebabkan bukan
faktor penyakit jantung:
a. Gangguan
elektrolit:
Hiperkalemia: bisa
menyebabkan fibrasi ventrikel dan kematian. Perubahan EKG atau rekam jantung
mungkin menjadi parameter adanya toksisitas kalium yang signifikan secara
klinis. Perubahan yang terjadi pada EKG bisa berupa evolusi gelombang T
hiperakut, pemanjangan interval PR dan pendataran gelombang P, serta pelebaran
kompleks QRS. Pada akhirnya kompleks QRS dan gelombang T bersatu membentuk
gelombang sinus dan dapat terjadi fibrasi ventrikel.
Hipokalemia: ini dapat
menjadi parameter toksisitas berat, yang mana dapat dilihat dari perubahan
gelombang EKG secara acak: depresi segmen ST, pendataran gelombang T dan
munculnya gelombang U.
Gangguan kalsium: bisa
hipokalsemia maupun hiperkalsemia. Perubahan kadar kalsium serum terutama
mempengaruhi interval QT. Kalau hipokalsemia memperpanjangnya dan hiperkalsemia
mempersingkatnya. Perlu diketahui, perpanjangan interval QT berpotensi
mematikan.
b. Hipotermia:
Penyebab perubahan
rekam jantung (EKG) non penyakit jantung berikutnya adalah karena
hipotermia. Ketika tubuh menurun di
bawah 30 derajat, maka terjadi beberapa perubahan pada EKG:
Sering terjadi
bradikardia dengan pemanjangan interval, dan fibrasi atrium melambat.
c.
Penyakit paru:
Pada penderita PPOK
(Penyakit Paru Obstruktif Kronik) dapat menyebabkan kor pulmonal kronik dan
gagal jantung kongestif kanan. Perubahan EKG dapat berupa pembesaran atrium
kanan (P Pulmonal) dan hipertrofi ventrikel kanan disertai dengan kelainan
repolarisasi.
d. Penyakit
sistem saraf pusat:
Penyakit sistem saraf
pusat juga dapat menyebabkan perubahan rekam jantung, seperti: inversi
gelombang T yang difus dengan gelombang T yang selalu lebar dan dalam.
e. Aktifitas
atletik:
Para atlet yang rutin
melakukan latihan ketahanan yang memerlukan kapasitas aerobik maksimal dapat
mengalami perubahan pada EKG nya yang dapat membingungkan jika Anda tidak akrab
dengan hal tersebut.
Adapun perubahannya
adalah sebagai berikut:
1.
Bradikardia
2.
Perubahan segmen ST dan gelombang T
yang nonspesifik.
3.
Kriteria hipertrofi ventrikel kiri yang
terkadang juga hipertrofi ventrikel kanan.
4.
Berbagai aritmia
5.
Blokade AV derajat satu.
f.
Obat-obatan:
Dan yang terakhir
mempengaruhi irama jantung selain penyakit jantung adalah obat-obatan:
1.
Digitalis: kadar terapuetik menyebabkan
perubahan segmen ST dan gelombang T pada sadapan dengan gelombang R tinggi.
2.
Sotalol (dan sejumlah obat lainnya)
memperpanjang interval QT.
0 Response to "Perubahan EKG Yang Bukan Dikarenakan Penyakit Jantung"
Posting Komentar