Ada lima
tipe aritmia supraventrikuler yang menetap. Kelima tipe aritmia
supraventrikuler yang menetap itu adalah: PSVT (Takikardia Supraventrikular Paroksismal),
Flutter, Fibrasi, PAT ( Paroxysmal atrial tachycardia) dan MAT (Multifocal atrial tachycardia)?
Baiklah
untuk mengenal kelima tipe aritmia supraventrikuler tersebut, marilah kita
bahas kelima tipe tersebut:
1. Takikardia
Supraventrikular Paroksismal: merupakan aritmia yang
paling sering ditemui. Dimana munculnya aritmia ini mendadak, yang mana
biasanya dicetuskan oleh denyut supraventrikuler. Dan yang perlu Anda ketahui, PSVT
ini dapat dijumpai pada jantung yang normal dan pada penderita yang mungkin sebelumnya
tidak ada penyakit jantung sama sekali.
Adapun hasil baca ekg dengan
PSVT ini adalah: irama teratur, jika terlihat, ada gelombang P retrograd,
Frekuensi: 150 – 250 dpm dan pemijatan karotis: memperlambat atau menghentikan
eposide PSVT.
Bagaimana
melakukan pemijatan karotis?
Yang perlu Anda perhatikan
adalah pemijitan karotis haruslah dilakukan dengan sangat hati-hati: Yang
pertama Anda lakukan adalah dengan cara auskultasi, apakah ada bising karotis.
Jika jelas-jelas ada penyakit karotis yang nyata, jangan lakukan pemijitan
karotis.
Langkah selanjutnya adalah:
setelah pasien berbaring datar, ekstensikan leher dan rotasikan kepalanya
sedikit menjauhi Anda. lalu palpasi arteri karotis pada sudut mandibula dan
tekanlah dengan lembut selama 10 sampai 15 detik. Jangan pernah menekan kedua
arteri karotis secara bersamaan.
Cobalah arteri karotis
komunis dekstra dahulu karena frekuensi keberhasilannya sedikit lebih baik. Namun,
jika gagal silahkan coba arteri komunis kiri. Dan terakhir buatlah strip irama
selama prosedur dilakukan, sehingga Anda dapat melihat apa yang sedang terjadi.
Selalu sediakan perlengkapan resusitasi; pada kasus yang jarang, pemijatan
karotis dapat menghentikan henti sinus.
2. Flutter
Atrium: lebih jarang ditemui daripada PSVT. Dimana Flutter atrium ini juga
dapat terjadi pada jantung normal, atau lebih sering pada pasien yang memang
sudah sakit jantung. Iramanya sangat teratur. Tampak gelombang P dengan
frekuensi 250 sampai 350 denyut per menit.
Apa yang menyebabkan
terjadinya flutter atrium? Depolarisasi atrium terjadi begitu cepatnya sehingga
tidak terlihat jelas adanya gelombang P tersendiri yang dipisahkan oleh garis
dasar yang rata. Garis dasar malah terus menerus naik-turun, menghasilkan
gelombang flutter.
Berikut gambaran Flutter
atrium: irama teratur, gambaran gigi gergaji, blokade 2:1, 3:1, 4:1 dan
seterusnya. Frekuensi atrium: 250-350 dpm, frekuensi ventrikel: setengah,
sepertiga, seperempat frekuensi atrium, dan seterusnya serta pemijitan karotis:
meningkatkan blokade.
3. Fibrasi
atrium: pada gambaran fibrasi atrium ini aktivitas atrium benar-benar kacau,
dan nodus AV dapat dibombardir habis-habisan oleh lebih dari 500 impuls per
menit. Adapun gambaran EKG-nya adalah sebagai berikut: irama tidak teratur,
garis dasar yang bergelombang, frekuensi atrium: 350-500 dpm, frekuensi
ventrikel: bervariasi, pijatan karotis: dapat memperlambat frekuensi ventrikel.
4. Paroxysmal
atrial tachycardia (PAT): adalah sebuah irama teratur yang
mempunyai frekuensi 100 sampai 200 denyut per menit. Dimana PAT dapat
disebabkan oleh meningkatnya otomatisitas fokus atrium ektopik atau sirkuit
re-entri di dalam atrium. Dan PAT ini sering dijumpai pada jantung yang normal.
Penyebabnya yang paing sering adalah toksisitas digitalis.
Berikut gambaran Ekg pada Paroxysmal
atrial tachycardia (PAT): irama teratur, frekuensi 100-200 dpm, masa
pemanasan yang khas pada bentuk otomatik, dan pemijitan karotis: tidak
berpengaruh, atau hanya memperlambat sedikit.
5. MAT
(Takikardia
Atrium Multifokal): merupakan irama ireguler dengan frekuensi sebesar
100 sampai 200 denyut permenit. Kemungkinan besar disebabkan oleh beberapa
fokus ektopik di atrium yang berbeda yang menghasilkan implus secara acak.
Berikut beberapa gambaran EKG pada Takikardia
Atrium Multifokal: iramanya tidak teratur, setidaknya tiga morfologi
gelombang P yang berbeda, frekuensi: 100-200 dpm, kadang kurang dari 100 dpm
dan pemijatan karotis tidak berpengaruh.
0 Response to "Mengenal Gambaran EKG: PSVT, Flutter, Fibrilasi, MAT dan PAT"
Posting Komentar