Apa
itu DC Syok (Kardioversi)? Apa saja indikasi Kardioversi? Kontra indikasi
kardioversi? Persiapan tindakan kardioversi? Pada kesempatan ini kami akan
uraiankan istilah di atas. Hal ini penting, mengingat tindakan ini dapat
menyelamatkan nyawa penderitanya.
Kardioversi
adalah: suatu cara memberikan renjatan arus listrik DC syok sinkron pada siklus
jantung. Lalu, saat seperti apa kita boleh melakukan kardioversi? Berikut
beberapa indikasi boleh dilakukannya kardioversi (DC Syok):
1. Kardioversi
darurat: Jika muncul supraventrikuler Takhicardia (SVT), Atrial Flutter, dan
atrial fibrasi (AF) rapid respon 15-20% stroke, dengan hipotensi, hipoperpusi
sistemik, congestive heart failure (CHF) atau infark Miokard. Dan dilakukan
kardioversi (DC Syok) apabila ada gambaran VT dengan palpasi vagal, gagal ke
irama sinus. Bagi Anda yang belum bisa membaca EKG dapat mempelajarinya di:Cara Mudah Membaca Gambaran EKG Atau Rekam Gelombang Jantung
2. Kardioversi
elektif: Jika muncul SVT, Atrial Flutter, AF rapid respon yang gagal berubah ke
irama sinis dengan injeksi digitalis atau lidocain atau amiodaron.
Nah,
jika ada indikasi kapan sebaiknya penderita di kardioversi (DC Syok), maka
kardioversi (DC Syok) ini juga mempunyai larangan keras atau kontraindikasi
jangan dilakukan. Apa saja kontraindikasi dari Kardioversi (DC Syok)? Ini dia kontraindikasi
dari Kardioversi (DC Syok):
1. Intoksikasi
digitalis
2. VF
setelah kardiobersi, TPM dapat merubah SVT
3. Penyakit,
gangguan sistem konduksi
4. Pasien
tidak bertahan pada irama sinus
5. Fibrilasi
atrial telah lama atau bertahun
6. Kardioversi
AF cepat berulang
7. Post
operasi jantung, kardioversi ditunda 10-14 hari, TPM dapat menghentikan
takiaritmia
Sebelum
membahas tentanng prosedur melakukan kardioversi (DC Syok) terlebih dahulu kita
berkenalan dengan alat DC Syok atau yang bisa disebut dengan defibrilator.
Defibrator mempunyai beberapa tipe sesuai dengan tipe gelombangnya:
a. Monophalasic:
ini merupakan tipe defibrilator pertama yang diperkenalkan, dimana ia mempunyai
satu sumber energi, yakni: 360 Joule.
b. Biphasic:
merupakan defibrilator manual, mempunyai dua sumber energi dan mendepolarisasi
jantung dalam detik serta lebih berhasil karena level energinya rendah, yakni:
150-200, 300, 360 joule).
Persiapan
tindakan Kardioversi:
1. Persiapan
pasien:
a. Jelaskan
prosedur, termasuk komplikasinya dan dapatkan izin tertulis
b. Berikan
antikoagulan profilaktik, pada pasien atrial fibrilasi dengan riwayat
embolisme, steanosis mitral, CHF atau pembesaran atrium kiri.
c. Hentikan
digitalis, 24 jam sebelum kardioversi dan 48-72 jam pada pasien usia lanjut.
Digoxin bekerja selama 2-5 hari.
d. Puasakan
pasien 6 jam sebelum tindakan kardioversi. Rawat pasien dengan monitor EKG
untuk evaluasi irama dan evaluasi EKG 12 lead.
e. Letakkan
lempeng resusitasi jantung di bawah dada pasien
2. Persiapan
alat:
a. Kardioverter
arus searah (DC) dengan monitor osiloskop, modus sinkronisasi, tombol seleksi
energi, pedal elektroda dan jelly elektroda.
b. Obat
sedasi: amnesia untuk kardioversi.
c. Resusitasi.
Lempeng punggung, sektion, oksigen set, intubasi set (ETT, Laringoskope,
guidel, jelly, spatel), ambubeg dan obat atropin, epinefrin serta antiaritmia.
3. Penatalaksanaan
Kardioversi:
a. Letakkan
pasien pada lempeng resusitasi jantung
b. Pasang
elektoda dan monitor EKG pasien
c. Nyalakan
tombol kardioversi dan sinkronisasi
d. Singkirkan
oksigen atau bahan yang mudah terbakar
e. Berikan
obat sedatif perlahan, pantau frekuensi jantung, respirasi dan tekanan darah
f. Berikan
jelly pada pedal elektroda kardioversi
g. Tipe
kardioverter anteroapikal, elektrode I dibawah klavikula sisi sternum kanan dan
elektrode II di bawah puting susu anterior aksilaris.
h. Pilih
tingkatan energi 100 joule
i. Pastikan
tidak ada kontak operator, tim lain dan keluarga pasien, perintahkan ...’siap!’
j. Berikan
kardioversi bila sedasi memadai, tekanan mantap 10-12 kg pada pedal
k. Periksa
nadi pasien, EKG, dan jalan nafas segera setelah kardioversi. Reaksi vagal
bradikardia disusul takikardia 30 detik, reaksi simpatis
l. Aritmia
ventrikel/kelainan gelombang ST, iskemia miokard akibat kardioversi/interaksi
obat
m. Kardioversi
sinkron gagal, tingkatkan energi bertahap 100, 200, 300, 360 joule sampai
aritmia dikonversi atau sampai 360 joule gagal
n. Biarkan
2 menit, antara kardioversi untuk SVT karena kadang lambat berkonversi
Adapun
komlikasi yang muncul akibat kardioversi adalah:
1. Luka
bakar derajat I – II: biasanya disebabkan oleh jelly yang tidak memadai atau
dikarenakan kardioversi berulang
2. Aritmia:
berupa VES, VT, dan VF dapat timbul kardiversi
3. Iskemia
miokard: perubahan gelombang T dan ST sekitar 1% dan peningkatan CKMB sekitar
9% pasien.
4. Pembesaran
jantung
5. Edema
paru
6. Hipotensi
7. Embolisasi
sistemik
8. Pneumonia
aspirasi
0 Response to "Kupas Tuntas Tindakan Kardioversi (DC Syok): Mulai Pengertian, Indikasi, Kontraindikasi, Penatalaksanaan Tindakan, Hingga Komplikasinya"
Posting Komentar